Web Application Firewall (WAF): Perisai Situs Web Anda

Artikel ini dibuat dengan Penulis Pro dari Ratu AI

Web Application Firewall

Keamanan siber menjadi prioritas utama bagi organisasi di era digital saat ini, terutama dengan meningkatnya kompleksitas dan frekuensi serangan siber. Aplikasi web, sebagai garda terdepan interaksi dengan pengguna dan data sensitif, seringkali menjadi target utama. Untuk melindungi aset digital ini, Web Application Firewall (WAF) hadir sebagai solusi pertahanan esensial, bertindak layaknya perisai yang menyaring lalu lintas berbahaya sebelum mencapai aplikasi web Anda. Pertumbuhan pasar WAF yang signifikan, didorong oleh peningkatan implementasi solusi IoT dan AI [3], menandakan betapa krusialnya teknologi ini dalam menjaga integritas dan ketersediaan layanan online.

Poin-poin Penting

  • Web Application Firewall (WAF) adalah perisai keamanan esensial yang melindungi aplikasi web dengan menganalisis dan memfilter lalu lintas HTTP/HTTPS untuk memblokir serangan seperti SQL injection dan XSS pada lapisan aplikasi.
  • Pasar WAF mengalami pertumbuhan signifikan, didorong oleh meningkatnya adopsi solusi IoT dan AI serta frekuensi serangan siber yang semakin canggih, menunjukkan kebutuhan mendesak akan perlindungan aplikasi web [3].
  • Solusi WAF modern menawarkan berbagai model implementasi (cloud, on-premise, host-based) dan fitur canggih termasuk deteksi ancaman berbasis AI, manajemen bot, perlindungan DDoS, dan keamanan API untuk menghadapi lanskap ancaman yang dinamis.
  • Pemilihan WAF yang tepat melibatkan evaluasi cermat terhadap kebutuhan spesifik, fitur keamanan, kinerja, kemudahan pengelolaan, dan reputasi vendor, dengan nama-nama seperti Akamai dan Cloudflare sering diakui sebagai pemimpin pasar [6, 7, 9].

Memahami Web Application Firewall (WAF) dan Peran Krusialnya

Web Application Firewall (WAF) adalah sebuah sistem keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi aplikasi web dari berbagai jenis serangan siber. Berbeda dengan firewall jaringan tradisional yang beroperasi pada lapisan jaringan dan transport, WAF berfokus pada lapisan aplikasi (Layer 7 model OSI), memungkinkannya untuk menganalisis lalu lintas HTTP dan HTTPS secara mendalam [1, 5]. Fungsi utamanya adalah memfilter, memantau, dan memblokir lalu lintas data berbahaya yang ditujukan ke aplikasi web, sekaligus mengizinkan lalu lintas yang sah untuk melewatinya.

WAF bertindak sebagai perisai antara internet dan aplikasi web, memeriksa setiap permintaan dan respons untuk mencari pola-pola yang mencurigakan atau dikenal sebagai vektor serangan. Peran krusial WAF menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya ketergantungan organisasi pada aplikasi web untuk operasi bisnis, interaksi pelanggan, dan penyimpanan data sensitif. Serangan seperti SQL injection, Cross-Site Scripting (XSS), file inclusion, dan lain-lain yang menargetkan kerentanan dalam kode aplikasi dapat dicegah atau diminimalisir dampaknya oleh WAF yang dikonfigurasi dengan baik.

Tanpa perlindungan WAF, aplikasi web rentan terhadap pencurian data, perusakan situs, pengambilalihan akun, dan gangguan layanan yang dapat menyebabkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan pelanggaran kepatuhan. Implementasi WAF membantu organisasi memenuhi berbagai standar keamanan dan regulasi industri yang mensyaratkan perlindungan data dan aplikasi. Selain itu, WAF modern seringkali dilengkapi dengan kemampuan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan ancaman baru dan mengurangi false positives, yaitu pemblokiran lalu lintas yang sah secara keliru [3]. Mengingat lanskap ancaman yang terus berkembang dan semakin canggih, WAF bukan lagi sekadar opsi, melainkan komponen fundamental dalam strategi keamanan siber komprehensif bagi setiap entitas yang memiliki kehadiran online. Kebutuhan ini tercermin dalam pertumbuhan pasar WAF yang berkelanjutan [3].

Mekanisme Kerja WAF dalam Melindungi Aplikasi Web

Mekanisme kerja Web Application Firewall (WAF) didasarkan pada serangkaian aturan atau kebijakan yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi dan memblokir lalu lintas berbahaya yang ditujukan ke aplikasi web. WAF ditempatkan di depan aplikasi web, sehingga semua lalu lintas HTTP/HTTPS yang masuk dan keluar harus melewatinya terlebih dahulu [5]. Proses ini dimulai ketika WAF menerima permintaan HTTP/HTTPS dari pengguna.

Permintaan tersebut kemudian dianalisis secara mendalam terhadap basis data tanda tangan serangan yang diketahui, seperti pola serangan SQL injection, Cross-Site Scripting (XSS), command injection, dan ancaman umum lainnya yang sering tercantum dalam daftar OWASP Top 10. Vendor WAF secara berkala memperbarui basis data tanda tangan ini untuk mengatasi ancaman terbaru. Selain model keamanan negatif berbasis tanda tangan (blacklist), banyak WAF juga menggunakan model keamanan positif (whitelist). Dalam model ini, WAF dikonfigurasi untuk hanya mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan pola perilaku aplikasi yang sah dan diketahui. Semua permintaan yang tidak cocok dengan profil yang diizinkan akan diblokir.

Pendekatan ini bisa lebih ketat tetapi memerlukan konfigurasi awal yang lebih cermat untuk memahami perilaku normal aplikasi. Beberapa WAF canggih juga menggabungkan analisis perilaku dan heuristik. Dengan memanfaatkan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) [3], WAF dapat mempelajari pola lalu lintas normal aplikasi web dari waktu ke waktu dan mendeteksi anomali atau penyimpangan yang mungkin mengindikasikan serangan baru atau zero-day attack yang belum memiliki tanda tangan spesifik. Kemampuan ini sangat penting mengingat pesatnya evolusi teknik serangan.

Lebih lanjut, WAF dapat melakukan inspeksi pada header HTTP, metode permintaan (GET, POST, dll.), URI, dan payload permintaan untuk mencari indikasi jahat. Beberapa WAF juga mampu mendekripsi lalu lintas SSL/TLS untuk melakukan inspeksi mendalam, kemudian mengenkripsinya kembali sebelum diteruskan ke server aplikasi. Fitur lain yang umum ditemukan adalah rate limiting untuk mencegah serangan brute force atau Denial of Service (DoS) tingkat aplikasi, serta kemampuan untuk mendeteksi dan memblokir bot berbahaya sambil mengizinkan bot yang sah (misalnya, crawler mesin pencari). Saat potensi ancaman terdeteksi, WAF dapat mengambil beberapa tindakan, seperti memblokir permintaan sepenuhnya, mengirimkan peringatan kepada administrator, atau mengalihkan lalu lintas ke honeypot.

Jenis-Jenis Implementasi WAF dan Keunggulannya

Web Application Firewall (WAF) dapat diimplementasikan dalam beberapa model yang berbeda, masing-masing dengan keunggulan dan pertimbangan tersendiri. Pemilihan model implementasi biasanya tergantung pada kebutuhan spesifik organisasi, infrastruktur yang ada, anggaran, dan tingkat keahlian teknis. Tiga model implementasi utama adalah WAF berbasis jaringan (network-based), WAF berbasis host (host-based), dan WAF berbasis cloud (cloud-based).

WAF berbasis jaringan biasanya merupakan perangkat keras (hardware appliance) yang dipasang secara lokal di dalam jaringan organisasi, dekat dengan server aplikasi web yang dilindungi. Keunggulannya adalah kinerja tinggi dan latensi rendah karena pemrosesan lalu lintas terjadi secara lokal. Ini juga memberikan kontrol penuh kepada tim TI internal atas konfigurasi dan pengelolaan perangkat. Namun, model ini memerlukan investasi awal yang signifikan untuk perangkat keras dan biaya pemeliharaan berkelanjutan, serta membutuhkan ruang fisik dan sumber daya untuk instalasi dan pengelolaan. Skalabilitas juga bisa menjadi tantangan, karena penambahan kapasitas mungkin memerlukan pembelian perangkat keras tambahan.

WAF berbasis host, di sisi lain, diinstal sebagai perangkat lunak langsung pada server aplikasi web itu sendiri atau sebagai modul dalam web server. Keunggulan utamanya adalah pemahaman mendalam tentang aplikasi yang dilindungi karena berjalan di lingkungan yang sama. Hal ini memungkinkan kustomisasi aturan yang lebih presisi. Biaya awalnya mungkin lebih rendah dibandingkan WAF berbasis jaringan karena tidak memerlukan perangkat keras khusus. Namun, WAF berbasis host menggunakan sumber daya dari server aplikasi (CPU, memori), yang berpotensi mempengaruhi kinerja aplikasi. Selain itu, pengelolaannya bisa lebih kompleks jika ada banyak server yang perlu dilindungi, karena memerlukan instalasi dan konfigurasi pada setiap host.

WAF berbasis cloud adalah model yang paling populer saat ini, ditawarkan sebagai layanan (Security-as-a-Service) oleh penyedia WAF [1, 2, 8]. Dalam model ini, lalu lintas aplikasi web dialihkan melalui infrastruktur cloud milik penyedia WAF sebelum mencapai server asal. Keunggulannya meliputi kemudahan implementasi (seringkali hanya perubahan DNS), skalabilitas yang tinggi, dan model pembayaran berbasis langganan yang lebih fleksibel. Penyedia layanan bertanggung jawab atas pemeliharaan infrastruktur, pembaruan tanda tangan ancaman, dan seringkali menawarkan perlindungan DDoS terdistribusi sebagai bagian dari layanan. Ini juga mengurangi beban kerja tim TI internal. Namun, ada potensi isu latensi jika pusat data penyedia WAF jauh dari server asal atau pengguna, dan organisasi menyerahkan sebagian kontrol keamanan kepada pihak ketiga. Pemilihan jenis implementasi WAF harus mempertimbangkan keseimbangan antara biaya, kinerja, kemudahan pengelolaan, dan tingkat kontrol yang diinginkan.

Fitur Utama yang Harus Dimiliki oleh Solusi WAF Modern

Solusi Web Application Firewall (WAF) modern harus menawarkan serangkaian fitur komprehensif untuk memberikan perlindungan yang efektif terhadap lanskap ancaman siber yang terus berkembang. Salah satu fitur paling mendasar adalah kemampuan untuk mendeteksi dan memblokir ancaman umum yang teridentifikasi dalam daftar OWASP Top 10, seperti SQL injection, Cross-Site Scripting (XSS), broken authentication, dan XML External Entities (XXE) [5]. Ini biasanya dicapai melalui penggunaan aturan berbasis tanda tangan yang terus diperbarui oleh vendor untuk mengenali pola serangan yang diketahui. Namun, ketergantungan hanya pada tanda tangan tidak lagi cukup.

Oleh karena itu, WAF modern harus dilengkapi dengan kemampuan deteksi ancaman tingkat lanjut. Ini termasuk penggunaan pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (AI) untuk analisis perilaku [3]. Dengan mempelajari pola lalu lintas normal aplikasi, WAF dapat mengidentifikasi anomali yang mungkin mengindikasikan serangan zero-day atau serangan yang sangat tersamar yang tidak cocok dengan tanda tangan yang ada. Kemampuan deteksi dan mitigasi bot juga sangat penting. WAF harus dapat membedakan antara bot berbahaya (digunakan untuk scraping, credential stuffing, atau serangan DDoS) dan bot yang sah (seperti crawler mesin pencari) [8].

Ini sering melibatkan teknik seperti analisis sidik jari peramban, tantangan JavaScript, dan CAPTCHA. Perlindungan terhadap serangan Distributed Denial of Service (DDoS), terutama pada lapisan aplikasi (Layer 7), adalah fitur krusial lainnya. WAF harus mampu menyerap dan memfilter lalu lintas DDoS bervolume tinggi untuk memastikan ketersediaan aplikasi web. Fitur rate limiting juga membantu dalam hal ini dengan membatasi jumlah permintaan yang dapat dibuat oleh satu alamat IP dalam periode waktu tertentu. Keamanan API (Application Programming Interface) menjadi semakin vital karena API merupakan vektor serangan yang berkembang.

WAF modern harus menyediakan perlindungan khusus untuk API, termasuk validasi skema API, otentikasi, dan otorisasi permintaan API. Selain itu, WAF harus menawarkan kemampuan logging dan pelaporan yang detail, memberikan visibilitas terhadap upaya serangan, lalu lintas yang diblokir, dan kesehatan aplikasi secara keseluruhan. Integrasi dengan sistem Security Information and Event Management (SIEM) juga merupakan nilai tambah. Kemudahan pengelolaan, termasuk antarmuka pengguna yang intuitif, kemampuan untuk membuat aturan kustom, dan dukungan untuk mode pemantauan (tanpa memblokir) untuk pengujian, juga merupakan aspek penting yang dicari pengguna [2]. Terakhir, latensi rendah dan kinerja tinggi adalah keharusan agar WAF tidak menjadi bottleneck bagi kinerja aplikasi web yang dilindunginya.

Lanskap Pasar WAF: Pertumbuhan dan Faktor Pendorong

Pasar Web Application Firewall (WAF) global sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan dan diperkirakan akan terus berekspansi dalam beberapa tahun mendatang. Laporan pasar mengindikasikan tren positif untuk periode 2025-2030 [3]. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor utama, yang mencerminkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keamanan aplikasi web di tengah lanskap ancaman siber yang semakin kompleks dan merugikan. Salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar WAF adalah meningkatnya adopsi dan penyebaran solusi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor industri [3].

Perangkat IoT yang terhubung ke internet memperluas permukaan serangan secara eksponensial, dan banyak dari perangkat ini berinteraksi dengan aplikasi web atau API backend. Demikian pula, solusi berbasis AI, meskipun canggih, dapat memiliki kerentanan tersendiri atau menjadi target serangan. Kebutuhan untuk mengamankan interaksi antara perangkat-perangkat ini dan aplikasi web inti mendorong permintaan akan solusi WAF yang mampu menangani protokol dan pola lalu lintas yang beragam. Frekuensi dan kecanggihan serangan siber yang terus meningkat juga menjadi katalisator utama.

Organisasi dari semua ukuran semakin menyadari bahwa firewall jaringan tradisional dan sistem deteksi intrusi (IDS/IPS) saja tidak cukup untuk melindungi dari serangan yang secara spesifik menargetkan kerentanan pada lapisan aplikasi. Serangan seperti SQL injection, XSS, dan serangan DDoS tingkat aplikasi dapat melewati pertahanan perimeter konvensional, sehingga WAF menjadi lapisan pertahanan krusial. Kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan data, seperti GDPR, HIPAA, dan PCI DSS, juga memainkan peran penting. Banyak dari regulasi ini mewajibkan organisasi untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif dan aplikasi yang memprosesnya.

WAF membantu organisasi memenuhi persyaratan ini dengan menyediakan perlindungan terhadap ancaman umum dan kemampuan audit. Migrasi ke cloud dan adopsi model Software-as-a-Service (SaaS) juga mempengaruhi pasar WAF. Semakin banyak aplikasi yang di-host di cloud, permintaan akan solusi WAF berbasis cloud atau yang terintegrasi dengan platform cloud juga meningkat. WAF berbasis cloud menawarkan skalabilitas, kemudahan pengelolaan, dan seringkali model biaya yang lebih fleksibel, yang menarik bagi banyak organisasi, terutama UKM [1, 8]. Secara keseluruhan, pasar WAF didorong oleh kebutuhan mendesak untuk melindungi aset digital, menjaga kelangsungan bisnis, dan memenuhi kewajiban kepatuhan di dunia yang semakin terhubung dan rentan terhadap serangan siber.

Memilih Solusi WAF Terbaik: Pertimbangan dan Vendor Terkemuka

Memilih solusi Web Application Firewall (WAF) yang tepat adalah keputusan krusial yang memerlukan pertimbangan cermat terhadap berbagai faktor untuk memastikan perlindungan optimal bagi aplikasi web. Tidak ada solusi satu ukuran untuk semua, sehingga organisasi perlu mengevaluasi kebutuhan spesifik mereka sebelum membuat pilihan. Salah satu pertimbangan utama adalah jenis implementasi: apakah WAF berbasis cloud, berbasis jaringan (on-premise appliance), atau berbasis host yang paling sesuai dengan infrastruktur, anggaran, dan keahlian teknis yang dimiliki [5].

WAF berbasis cloud seringkali lebih mudah diterapkan dan dikelola, serta menawarkan skalabilitas yang baik [1]. Fitur keamanan adalah aspek fundamental lainnya. Pastikan WAF menawarkan perlindungan komprehensif terhadap ancaman OWASP Top 10, mitigasi DDoS lapisan aplikasi, manajemen bot canggih, dan idealnya, perlindungan API [8]. Kemampuan deteksi ancaman menggunakan pembelajaran mesin dan AI untuk menangani serangan zero-day juga menjadi nilai tambah signifikan [3]. Akurasi deteksi, yaitu kemampuan untuk meminimalkan false positives (pemblokiran lalu lintas sah) dan false negatives (melewatkan lalu lintas berbahaya), sangat penting.

WAF yang terlalu agresif dapat mengganggu pengalaman pengguna, sementara yang terlalu permisif akan gagal memberikan perlindungan yang memadai. Oleh karena itu, kemampuan untuk menyesuaikan aturan (custom rules) dan melakukan fine-tuning kebijakan keamanan sangat diperlukan. Kinerja dan latensi juga harus dievaluasi. WAF tidak boleh menjadi bottleneck yang memperlambat aplikasi web. Cari solusi yang dirancang untuk throughput tinggi dan latensi minimal. Kemudahan pengelolaan dan pelaporan adalah faktor penting berikutnya. Antarmuka pengguna yang intuitif, dashboard yang informatif, laporan yang detail, dan kemampuan integrasi dengan alat keamanan lain seperti SIEM akan sangat membantu tim keamanan [2].

Ketika mempertimbangkan vendor, penting untuk melihat reputasi, dukungan pelanggan, dan roadmap produk mereka. Beberapa vendor terkemuka secara konsisten diakui oleh analis industri seperti Gartner dan Forrester. Misalnya, Akamai telah diakui sebagai Pemimpin dalam laporan Forrester Wave™ untuk solusi WAF [6, 7]. Demikian pula, Cloudflare juga telah diakui sebagai Pemimpin dalam solusi Web Application Firewall [9]. Vendor lain yang sering muncul dalam daftar solusi WAF terbaik termasuk Imperva, AWS WAF, Azure WAF, dan Fortinet [1, 2, 5, 8].

Forrester juga menyediakan panduan pembeli untuk solusi WAF yang dapat membantu dalam proses evaluasi [10]. Gartner Magic Quadrant untuk Web Application Firewall juga merupakan sumber daya yang berharga untuk memahami posisi vendor di pasar [4]. Pada akhirnya, melakukan uji coba (Proof of Concept – PoC) dengan beberapa solusi WAF pilihan di lingkungan spesifik Anda adalah langkah yang sangat direkomendasikan sebelum mengambil keputusan akhir.

Kesimpulan

Web Application Firewall (WAF) telah berevolusi dari sekadar lapisan keamanan tambahan menjadi komponen fundamental dalam strategi pertahanan siber modern. Dengan kemampuannya untuk menyaring, memantau, dan memblokir lalu lintas HTTP/HTTPS berbahaya yang ditujukan ke aplikasi web, WAF berfungsi sebagai perisai vital terhadap berbagai serangan siber yang terus berkembang. Pertumbuhan pasar yang didorong oleh adopsi IoT dan AI [3], serta meningkatnya kompleksitas serangan, menegaskan peran krusial WAF. Pemilihan solusi WAF yang tepat, dengan mempertimbangkan jenis implementasi, fitur keamanan canggih seperti deteksi berbasis AI, manajemen bot, perlindungan DDoS, dan kemudahan pengelolaan, menjadi langkah penting bagi organisasi untuk melindungi aset digital, menjaga reputasi, dan memastikan kelangsungan bisnis di era digital yang penuh tantangan ini.

Belum Kenal Ratu AI?

Ratu AI adalah layanan generatif kecerdasan buatan terdepan di Indonesia yang dirancang untuk mengubah ide Anda menjadi konten berkualitas tinggi. Dengan Ratu AI, Anda dapat dengan mudah dan cepat menghasilkan teks yang orisinal dan gambar visual yang memukau, membuka dimensi baru dalam kreativitas dan produktivitas Anda. Ini adalah solusi inovatif untuk beragam kebutuhan, mulai dari pembuatan materi pemasaran, penulisan artikel, hingga desain grafis sederhana.

Keunggulan Ratu AI terletak pada fondasinya yang kokoh, didukung oleh berbagai teknologi kecerdasan buatan tercanggih yang telah dikembangkan secara global. Integrasi ini memastikan bahwa setiap hasil yang Anda peroleh tidak hanya cepat, tetapi juga memiliki kualitas terbaik di kelasnya, relevan, dan sesuai dengan standar profesional. Baik Anda seorang pembuat konten, pebisnis, atau individu yang ingin menyalurkan kreativitas, Ratu AI siap menjadi asisten digital Anda yang paling andal.

Siap untuk merasakan sendiri keajaiban kreativitas tanpa batas? Jangan biarkan ide-ide brilian Anda terpendam. Kunjungi halaman harga kami di https://app.ratu.ai/ sekarang juga! Pilih paket yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan mulailah perjalanan menciptakan teks dan gambar berkualitas profesional dalam hitungan detik. Masa depan konten ada di tangan Anda, mulai dari Ratu AI!

FAQ

Apa itu Web Application Firewall (WAF)?

Web Application Firewall (WAF) adalah sistem keamanan yang dirancang untuk melindungi aplikasi web dengan memfilter, memantau, dan memblokir lalu lintas HTTP/HTTPS berbahaya sebelum mencapai aplikasi web, beroperasi pada lapisan aplikasi (Layer 7) [1, 5].

Mengapa WAF penting untuk keamanan situs web?

WAF penting karena aplikasi web sering menjadi target serangan siber seperti SQL injection dan XSS. WAF membantu mencegah serangan ini, melindungi data sensitif, menjaga ketersediaan layanan, dan membantu memenuhi standar kepatuhan keamanan [3, 5].

Apa saja jenis implementasi WAF yang umum?

Jenis implementasi WAF yang umum meliputi WAF berbasis jaringan (hardware appliance lokal), WAF berbasis host (software di server aplikasi), dan WAF berbasis cloud (ditawarkan sebagai layanan oleh penyedia) [5, 1].

Fitur apa saja yang harus dicari dalam solusi WAF modern?

Solusi WAF modern sebaiknya memiliki perlindungan terhadap OWASP Top 10, mitigasi DDoS lapisan aplikasi, manajemen bot canggih, keamanan API, kemampuan deteksi ancaman berbasis AI/ML, logging dan pelaporan detail, serta latensi rendah [3, 5, 8].

Referensi

  1. Top 10 Best Web Application Firewall (WAF) – 2025: https://cybersecuritynews.com/web-application-firewall/
  2. Best Web Application Firewall (WAF) Solutions for 2025: https://www.peerspot.com/categories/web-application-firewall-waf
  3. Web Application Firewall (WAF) Market Forecast, 2025-2030 – Ongoing Rise in Deployment of IoT and AI Solutions Driving Market Growth Worldwide: https://www.globenewswire.com/news-release/2024/11/26/2987691/28124/en/Web-Application-Firewall-WAF-Market-Forecast-2025-2030-Ongoing-Rise-in-Deployment-of-IoT-and-AI-Solutions-Driving-Market-Growth-Worldwide.html
  4. Gartner Magic Quadrant Web Application Firewall 2025: https://2025.aksi.co/gartner-magic-quadrant-web-application-firewall-2025/
  5. Top 11 Web Application Firewalls (WAF) Vendors in 2025: https://www.softwaretestinghelp.com/web-application-firewall-waf/
  6. The Forrester Wave™: Web Application Firewall Solutions, Q1 2025: https://www.imperva.com/resources/resource-library/reports/the-forrester-wave-web-application-firewall-solutions-q1-2025/
  7. Akamai Named a Leader in the Latest Forrester Report for WAF Solutions | Akamai: https://www.akamai.com/blog/security/akamai-named-leader-latest-forrester-report-waf-solution
  8. Best 12 Web Application Firewall Software In 2025: https://www.ioriver.io/blog/best-web-application-firewall-software
  9. Cloudflare Sets the Standard Recognized as a Leader in Web Application …: https://csimarket.com/news/cloudflare-sets-the-standard-recognized-as-a-leader-in-web-application-firewall-solutions2025-03-22103008
  10. Buyer’s Guide: Web Application Firewall Solutions, 2025: https://www.forrester.com/report/buyers-guide-web-application-firewall-solutions-2025/RES182314