Perkembangan Teknologi Display: Dari LCD ke OLED

Artikel ini dibuat dengan Penulis Pro dari Ratu AI

Perkembangan Teknologi Display

Perkembangan teknologi display telah menjadi salah satu pendorong utama inovasi dalam perangkat elektronik modern, mulai dari ponsel pintar hingga televisi berukuran masif. Selama bertahun-tahun, teknologi Liquid Crystal Display (LCD) mendominasi pasar berkat keseimbangan antara biaya dan kinerja yang ditawarkannya.

Namun, lanskap industri mulai berubah secara dramatis dengan kematangan teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED). OLED, dengan kemampuannya menghasilkan warna hitam yang sempurna dan kontras tak terbatas, telah menetapkan standar baru untuk kualitas gambar. Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan evolusi teknologi display dari dominasi LCD, kebangkitan dan inovasi OLED, hingga melihat sekilas apa yang menanti di masa depan melampaui kedua teknologi tersebut.

Poin-poin Penting

  • Teknologi LCD tetap relevan dan kompetitif melalui evolusi berkelanjutan seperti backlight Mini-LED dan lapisan Quantum Dot, yang secara signifikan meningkatkan kontras dan gamut warna sambil mempertahankan keunggulan biaya [9].
  • OLED telah merevolusi kualitas gambar premium berkat sifat pikselnya yang self-emissive yang menghasilkan warna hitam absolut dan rasio kontras tak terbatas, serta memungkinkan faktor bentuk perangkat yang lebih tipis dan fleksibel [5, 11, 16].
  • Pasar OLED diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pesat hingga tahun 2025 dan seterusnya, terutama didorong oleh adopsi yang meluas di segmen monitor, laptop, dan TV, seiring dengan penurunan harga dan peningkatan kinerja [3, 10, 14].
  • Masa depan teknologi display melampaui OLED berpusat pada pengembangan MicroLED dan QD-EL, yang keduanya menjanjikan teknologi self-emissive dengan kecerahan superior, efisiensi lebih tinggi, dan daya tahan lebih lama tanpa risiko burn-in [1, 6].

Era LCD dan Evolusinya yang Terus Berlanjut

Meskipun sering dianggap sebagai teknologi yang lebih tua dibandingkan OLED, Liquid Crystal Display (LCD) masih jauh dari usang dan terus menunjukkan evolusi yang signifikan. Pada tahun 2025, LCD tetap menjadi pilihan utama di berbagai segmen pasar, terutama karena efektivitas biayanya dan kematangan proses produksinya [9]. Teknologi ini tidak statis; sebaliknya, ia terus beradaptasi dan berkembang untuk bersaing di pasar yang semakin menuntut kualitas gambar superior. Salah satu kunci dari relevansi LCD adalah inovasi berkelanjutan pada komponen-komponen utamanya, seperti panel kristal cair itu sendiri dan sistem lampu latar (backlight). Perkembangan panel seperti In-Plane Switching (IPS) dan Vertical Alignment (VA) telah secara dramatis meningkatkan sudut pandang dan rasio kontras dibandingkan dengan panel Twisted Nematic (TN) generasi awal, menjadikan LCD mampu menyajikan visual yang lebih kaya dan akurat [9].

Inovasi paling transformatif dalam dunia LCD modern terletak pada teknologi lampu latarnya. Kemunculan Mini-LED telah merevolusi kemampuan LCD dalam menghasilkan kontras tinggi dengan memungkinkan ribuan zona peredupan lokal (local dimming zones). Ini memungkinkan kontrol pencahayaan yang jauh lebih presisi di belakang layar, sehingga area gelap pada gambar bisa menjadi lebih pekat mendekati kualitas OLED, sementara area terang tetap dapat mencapai tingkat kecerahan puncak yang sangat tinggi, sesuatu yang masih menjadi tantangan bagi beberapa teknologi OLED. Selain itu, integrasi lapisan Quantum Dot (QD) telah memperluas gamut warna yang dapat ditampilkan oleh layar LCD, menghasilkan warna yang lebih hidup dan murni.

Kombinasi Mini-LED dan Quantum Dot ini sering dipasarkan sebagai “QLED” dan telah berhasil menempatkan LCD sebagai pesaing kuat di segmen TV premium. Bahkan, divisi pengembangan layar TCL telah memamerkan apa yang mereka klaim sebagai ‘TV LCD dengan kualitas gambar tertinggi di dunia’, menunjukkan bahwa puncak potensi LCD mungkin masih belum tercapai [12]. Tren pada tahun 2025 menunjukkan bahwa produsen akan terus mendorong batas-batas LCD dengan meningkatkan refresh rate, akurasi warna, dan efisiensi energi, memastikan teknologinya tetap menjadi kekuatan dominan di banyak aplikasi, dari monitor gaming hingga layar informasi publik [9].

Kemunculan OLED sebagai Pengubah Permainan

Teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) merepresentasikan lompatan fundamental dalam cara sebuah layar menghasilkan gambar, dan kemunculannya telah secara permanen mengubah ekspektasi konsumen terhadap kualitas visual. Berbeda fundamental dari LCD yang memerlukan sumber cahaya eksternal (backlight) yang disaring melalui lapisan kristal cair, setiap piksel dalam panel OLED bersifat self-emissive atau dapat menghasilkan cahayanya sendiri [5, 16]. Perbedaan arsitektur ini adalah sumber dari semua keunggulan utama OLED. Ketika sebuah piksel OLED perlu menampilkan warna hitam, piksel tersebut dapat dimatikan sepenuhnya, tidak memancarkan cahaya sama sekali. Hasilnya adalah warna hitam yang absolut dan sempurna, yang pada gilirannya menciptakan rasio kontras yang secara teoritis tak terbatas [16]. Kemampuan ini memberikan kedalaman dan realisme pada gambar yang sulit ditandingi oleh teknologi layar mana pun yang bergantung pada backlight, di mana pasti akan terjadi sedikit kebocoran cahaya (backlight bleed) yang membuat warna hitam terlihat keabu-abuan.

Keunggulan OLED tidak berhenti pada kontras. Karena tidak adanya lapisan backlight yang tebal, panel OLED bisa dibuat jauh lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan panel LCD [11]. Fleksibilitas desain ini telah membuka pintu bagi inovasi faktor bentuk yang sebelumnya tidak mungkin, seperti ponsel pintar yang dapat dilipat, televisi yang dapat digulung, dan layar transparan [13, 11]. Selain itu, karena setiap piksel mengontrol cahayanya sendiri, waktu respons piksel menjadi sangat cepat, hampir seketika. Kecepatan ini secara signifikan mengurangi masalah motion blur, menjadikannya teknologi yang sangat diminati untuk aplikasi yang membutuhkan gerakan cepat seperti video game kompetitif dan siaran olahraga [15, 19]. Awalnya, adopsi OLED terbatas pada layar berukuran kecil seperti pada ponsel pintar karena tantangan biaya produksi dan kekhawatiran mengenai masa pakai (lifespan). Namun, seiring dengan kemajuan proses manufaktur dan material, OLED kini telah merambah ke pasar layar besar seperti televisi dan monitor komputer, menetapkan standar baru untuk pengalaman menonton premium [14].

Inovasi Terkini dalam Teknologi OLED

Teknologi OLED tidak berhenti berkembang setelah mencapai status premium; sebaliknya, industri terus mendorong inovasi untuk mengatasi kelemahannya dan membuka potensi baru. Salah satu area fokus utama adalah peningkatan efisiensi, kecerahan, dan masa pakai, yang semuanya saling terkait. Untuk mencapai ini, para peneliti dan produsen telah mengembangkan beberapa terobosan signifikan. Salah satunya adalah struktur OLED tandem, di mana dua atau lebih unit emisi (EML) ditumpuk di atas satu sama lain [2, 4]. Arsitektur ini memungkinkan panel mencapai tingkat kecerahan yang jauh lebih tinggi pada tingkat arus yang lebih rendah, atau secara alternatif, dapat meningkatkan masa pakai layar secara dramatis pada tingkat kecerahan yang sama. Teknologi ini sangat penting untuk aplikasi yang menuntut seperti monitor komputer, di mana elemen antarmuka yang statis dapat menyebabkan keausan yang tidak merata, dan untuk display otomotif yang harus memiliki daya tahan sangat tinggi [2].

Inovasi material juga memainkan peran krusial. Pengembangan material Phosphorescent OLED (PHOLED) yang lebih efisien, terutama untuk emitor biru yang secara historis paling sulit, terus menjadi prioritas [4]. Selain material, ada juga inovasi pada arsitektur panel itu sendiri, seperti penggunaan Micro Lens Array (MLA) yang ditempatkan di atas piksel untuk memfokuskan dan mengarahkan lebih banyak cahaya ke arah penonton, sehingga meningkatkan kecerahan puncak tanpa harus membebani dioda OLED itu sendiri. Dari sisi manufaktur, teknologi Inkjet Printing (IJP) OLED muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk metode deposisi uap (evaporation) yang mahal [11].

IJP berpotensi secara signifikan mengurangi biaya produksi, terutama untuk panel berukuran besar, dan telah didemonstrasikan oleh perusahaan seperti TCL [12]. Di sisi lain, Samsung Display telah mempelopori teknologi hybrid QD-OLED, yang menggunakan lapisan emitor OLED biru untuk menyinari lapisan konversi warna Quantum Dot (QD) merah dan hijau. Pendekatan ini menggabungkan hitam sempurna dari OLED dengan volume warna dan kecerahan puncak yang lebih tinggi dari Quantum Dots, menciptakan kualitas gambar yang unik [6]. Berbagai inovasi ini, mulai dari struktur tandem hingga metode manufaktur baru, memastikan bahwa OLED akan terus mendefinisikan ulang standar kualitas gambar di masa depan [18].

Prediksi Pasar dan Adopsi OLED Menuju 2025 dan Seterusnya

Momentum pasar untuk teknologi OLED diperkirakan akan terus menguat secara signifikan menuju tahun 2025 dan dekade berikutnya, didorong oleh penurunan biaya produksi, peningkatan kinerja, dan permintaan konsumen yang kuat untuk kualitas visual superior. Laporan analisis pasar memproyeksikan pertumbuhan yang substansial untuk pasar OLED secara keseluruhan, dengan ekspansi yang tidak lagi hanya terbatas pada pasar ponsel pintar premium di mana ia telah lama mendominasi [10, 20]. Area pertumbuhan utama yang paling disorot adalah pada segmen monitor komputer, laptop, dan televisi. Tahun 2025 secara khusus digambarkan sebagai tahun yang penting bagi monitor OLED, dengan banyak produsen besar dijadwalkan untuk merilis berbagai model baru dalam berbagai ukuran dan resolusi [3, 15]. Ledakan di pasar monitor ini didukung oleh meningkatnya permintaan dari para gamer dan profesional kreatif yang menginginkan waktu respons super cepat, kontras tak terbatas, dan akurasi warna luar biasa yang ditawarkan oleh OLED [15, 19].

Selain perangkat tradisional, pasar untuk layar OLED yang fleksibel dan dapat dilipat juga diprediksi menjadi pendorong pertumbuhan utama. Permintaan untuk faktor bentuk inovatif ini diperkirakan akan meningkat pesat, membuka jalan bagi kategori produk baru dan menyegarkan pasar yang sudah ada [13]. Secara keseluruhan, faktor-faktor yang mendorong adopsi massal OLED meliputi beberapa aspek. Pertama, skala ekonomi dan inovasi manufaktur seperti inkjet printing perlahan-lahan membuat harga perangkat OLED menjadi lebih terjangkau oleh konsumen mainstream [14]. Kedua, peningkatan teknologi yang berkelanjutan dalam hal kecerahan puncak dan mitigasi burn-in membuat OLED menjadi pilihan yang lebih praktis dan andal untuk penggunaan jangka panjang, terutama pada PC [14]. Ketiga, persaingan antara pemain utama seperti LG Display dan Samsung Display mendorong inovasi yang lebih cepat dan variasi produk yang lebih luas, memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen. Dengan tren ini, OLED tidak lagi hanya dipandang sebagai teknologi ceruk yang mahal, tetapi semakin memposisikan dirinya sebagai standar utama untuk pengalaman visual premium di berbagai perangkat elektronik [20].

Tantangan dan Masa Depan Jangka Panjang OLED

Meskipun memiliki keunggulan kualitas gambar yang jelas, teknologi OLED tidak luput dari tantangan yang harus diatasi untuk mencapai adopsi universal. Kekhawatiran yang paling sering dibicarakan adalah retensi gambar permanen, atau yang lebih dikenal dengan istilah “burn-in”. Fenomena ini terjadi ketika piksel tertentu mengalami degradasi lebih cepat daripada yang lain karena menampilkan gambar statis dalam waktu lama, meninggalkan jejak samar permanen di layar. Masalah ini menjadi perhatian khusus untuk penggunaan pada monitor komputer, di mana elemen antarmuka pengguna seperti taskbar, ikon, atau jendela aplikasi sering kali tidak bergerak selama berjam-jam [7, 15]. Namun, produsen telah secara proaktif mengembangkan berbagai strategi mitigasi. Ini termasuk fungsi perangkat lunak seperti pergeseran piksel (pixel shifting) yang secara halus menggerakkan seluruh gambar, peredupan logo (logo dimming) yang secara otomatis mengurangi kecerahan area statis, dan siklus penyegaran piksel yang berjalan saat layar mati untuk menyeimbangkan keausan piksel. Selain itu, inovasi material seperti penggunaan deuterium pada panel WOLED dan adopsi struktur tandem telah terbukti secara signifikan meningkatkan daya tahan dan masa pakai panel [2, 4].

Tantangan lainnya adalah biaya manufaktur yang secara historis lebih tinggi dibandingkan LCD, terutama untuk panel berukuran besar. Proses deposisi uap dalam ruang hampa yang digunakan untuk sebagian besar panel OLED adalah proses yang rumit dan mahal. Namun, harapan besar disematkan pada metode manufaktur alternatif seperti Inkjet Printing (IJP), yang berpotensi memangkas biaya secara drastis dan meningkatkan hasil produksi [11, 12]. Kecerahan puncak juga menjadi area persaingan, di mana TV LCD high-end dengan backlight Mini-LED terkadang masih bisa lebih unggul dalam menampilkan sorotan spekular yang sangat terang [16]. Namun, teknologi seperti Micro Lens Array (MLA) dan material emitor yang lebih efisien terus mendorong batas kecerahan OLED. Terakhir, ada tantangan fundamental pada ilmu material, yaitu masa pakai emitor OLED biru yang cenderung lebih pendek dibandingkan emitor merah dan hijau. Para peneliti secara aktif bekerja pada material PHOLED biru baru yang lebih stabil dan efisien untuk mengatasi ketidakseimbangan ini [4]. Dengan kemajuan berkelanjutan di semua bidang ini, masa depan jangka panjang OLED terlihat cerah, dengan jalur yang jelas untuk mengatasi keterbatasannya yang tersisa.

Teknologi Display Generasi Berikutnya: Melampaui OLED

Sementara OLED saat ini berada di puncak hierarki teknologi display konsumen, industri teknologi tidak pernah berhenti mencari terobosan berikutnya. Beberapa kandidat utama sedang dalam berbagai tahap pengembangan, masing-masing menjanjikan untuk melampaui kemampuan OLED. Teknologi yang paling sering disebut sebagai penerus sejati OLED adalah MicroLED [1, 5]. Seperti OLED, MicroLED adalah teknologi self-emissive, yang berarti setiap piksel menghasilkan cahayanya sendiri, memungkinkan warna hitam yang sempurna dan kontras tak terbatas [6].

Namun, perbedaan utamanya adalah MicroLED menggunakan dioda pemancar cahaya anorganik (mirip dengan LED tradisional, tetapi berukuran mikroskopis), bukan senyawa organik seperti OLED. Keunggulan material anorganik ini sangat signifikan: kecerahan puncak yang jauh lebih tinggi, efisiensi energi yang superior, gamut warna yang sangat lebar, dan yang terpenting, masa pakai yang sangat panjang tanpa risiko burn-in [5, 16]. Saat ini, tantangan terbesar MicroLED adalah proses manufaktur yang sangat rumit dan mahal, yang melibatkan transfer jutaan LED mikroskopis ke substrat layar dengan presisi sempurna. Hal ini membuat MicroLED saat ini hanya tersedia dalam bentuk layar modular berukuran sangat besar dengan harga yang sangat tinggi, jauh dari jangkauan pasar konsumen massal [16].

Teknologi lain yang dianggap sebagai “cawan suci” display adalah Quantum Dot Electroluminescent (QD-EL), atau yang kadang disebut sebagai “true QLED” [1, 6]. Berbeda dengan layar “QLED” yang ada di pasaran saat ini (yang merupakan LCD dengan lapisan QD), QD-EL adalah teknologi self-emissive di mana quantum dot itu sendiri memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik, tanpa memerlukan backlight atau lapisan OLED biru [6]. Teknologi ini berpotensi menggabungkan semua keunggulan OLED dan MicroLED: hitam sempurna, waktu respons instan, dan stabilitas serta kecerahan material anorganik, sambil menawarkan kemurnian warna yang luar biasa dari quantum dot.

Namun, QD-EL masih berada dalam tahap penelitian dan pengembangan yang sangat awal [6]. Pendekatan lain yang lebih dekat ke realisasi adalah variasi dari MicroLED, seperti penggunaan UV MicroLED. Dalam konsep ini, layar menggunakan jajaran MicroLED yang memancarkan cahaya ultraviolet (UV) untuk merangsang fosfor atau lapisan quantum dot merah, hijau, dan biru untuk menghasilkan warna. Metode ini berpotensi menyederhanakan proses manufaktur transfer massa MicroLED yang kompleks [6]. Teknologi-teknologi ini, meskipun mungkin masih bertahun-tahun lagi dari komersialisasi massal, memberikan gambaran menarik tentang masa depan di mana layar bisa menjadi lebih cerah, lebih efisien, dan lebih tahan lama daripada apa pun yang kita miliki saat ini.

Kesimpulan

Perjalanan dari dominasi LCD ke era premium OLED menunjukkan dinamika inovasi yang tak henti-hentinya dalam industri display. LCD telah membuktikan ketahanannya dengan terus berevolusi melalui teknologi seperti Mini-LED dan Quantum Dot, mempertahankan posisinya di berbagai segmen pasar berkat efektivitas biaya dan kinerja yang terus meningkat. Sementara itu, OLED telah berhasil merebut takhta kualitas gambar dengan kontras tak terbatas dan fleksibilitas desainnya, dan kini semakin matang dengan inovasi yang mengatasi tantangan kecerahan dan daya tahan.

Melihat ke depan, sementara OLED terus berinovasi dan memperluas adopsinya, cakrawala teknologi sudah diramaikan oleh kandidat generasi berikutnya seperti MicroLED dan QD-EL, yang menjanjikan lompatan lebih jauh dalam kecerahan, efisiensi, dan masa pakai. Evolusi ini memastikan bahwa cara kita berinteraksi dengan dunia digital melalui layar akan terus menjadi lebih imersif, hidup, dan dinamis di tahun-tahun mendatang.

Belum Kenal Ratu AI?

Ratu AI: Senjata Rahasia Anda untuk Konten Luar Biasa

Ratu AI adalah layanan generatif AI terdepan di Indonesia yang mempersembahkan kemampuan luar biasa untuk menciptakan teks dan gambar berkualitas tinggi. Dengan memanfaatkan berbagai teknologi kecerdasan buatan terbaik yang ada di dunia saat ini, Ratu AI memungkinkan Anda menghasilkan konten yang orisinal, relevan, dan menarik, sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Bayangkan kemudahan dalam menyusun artikel blog yang memukau, deskripsi produk yang persuasif, atau bahkan visual yang memukau – semua dalam genggaman Anda. Ratu AI hadir sebagai solusi cerdas untuk mengoptimalkan alur kerja kreatif Anda, sehingga Anda dapat fokus pada ide-ide besar tanpa terhambat oleh proses produksi konten yang memakan waktu.

Jangan Biarkan Potensi Anda Terbatas!

Sudah siap untuk membuka kunci kreativitas tanpa batas dan mengalahkan pesaing Anda dengan konten yang super relevan? Kunjungi halaman pricing Ratu AI sekarang di https://app.ratu.ai/ dan temukan paket yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Dari individu yang ingin meningkatkan produktivitas hingga bisnis yang ingin mendominasi pasar, Ratu AI adalah investasi terbaik Anda untuk masa depan konten yang brilian. Bergabunglah dengan ribuan pengguna cerdas lainnya dan rasakan sendiri revolusi dalam penciptaan konten!

FAQ

Apakah teknologi LCD sudah usang dengan adanya OLED?

Tidak. Teknologi LCD masih sangat relevan dan terus berkembang. Inovasi seperti backlight Mini-LED dan lapisan Quantum Dot (QD) memungkinkan TV LCD bersaing di segmen premium dengan kecerahan puncak yang sangat tinggi [9, 12]. Selain itu, efektivitas biayanya membuat LCD tetap menjadi pilihan dominan untuk berbagai produk di pasar menengah dan entry-level [9].

Apa keuntungan utama OLED dibandingkan LCD?

Keuntungan utama OLED adalah sifatnya yang self-emissive, di mana setiap piksel menghasilkan cahayanya sendiri [5]. Hal ini memungkinkan piksel untuk mati total untuk menampilkan warna hitam yang sempurna, menghasilkan rasio kontras tak terbatas dan kualitas gambar yang sangat mendalam, sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh LCD yang memerlukan backlight [16].

Apakah masalah burn-in masih menjadi kekhawatiran besar pada monitor OLED di tahun 2025?

Meskipun burn-in (retensi gambar permanen) tetap menjadi perhatian teoretis, terutama untuk penggunaan PC dengan elemen statis, produsen telah menerapkan banyak teknologi mitigasi yang efektif [15]. Fitur seperti pergeseran piksel, peredupan logo, dan material yang lebih tahan lama seperti yang digunakan dalam struktur OLED tandem telah secara signifikan mengurangi risiko tersebut, membuat OLED menjadi pilihan yang semakin aman untuk monitor [2, 4].

Teknologi apa yang diprediksi akan menggantikan OLED di masa depan?

MicroLED secara luas dianggap sebagai teknologi penerus utama OLED. MicroLED menawarkan semua keunggulan OLED (hitam sempurna, kontras tak terbatas) tetapi dengan keunggulan tambahan dari material anorganik, yaitu kecerahan puncak yang jauh lebih tinggi, efisiensi yang lebih baik, dan tidak ada risiko burn-in [1, 5, 16]. Namun, biaya produksinya saat ini masih sangat tinggi.

Referensi

  1. Next generation of display technology – Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Next_generation_of_display_technology
  2. The Future of OLED at Display Week 2025 | OLED-Info: https://www.oled-info.com/future-oled-display-week-2025
  3. All the new OLED monitors launching in 2025 – updated – FlatpanelsHD: https://www.flatpanelshd.com/focus.php?subaction=showfull&id=1739173433
  4. Display Week 2023’s Emerging Trends for Next Generation OLED: https://displaydaily.com/displayweek-2023s-emerging-trends-for-next-generation-oled/
  5. Future of Display Technology: Beyond OLED and LCD — Acer Corner: https://blog.acer.com/en/discussion/1907/future-of-display-technology-beyond-oled-and-lcd
  6. Future display technologies: QD-EL, Ultraviolet micro-LED, OLED, more – FlatpanelsHD: https://www.flatpanelshd.com/focus.php?subaction=showfull&id=1738315055
  7. r/Monitors on Reddit: Display Technology Advancements for the next decade: https://www.reddit.com/r/Monitors/comments/wzggzu/display_technology_advancements_for_the_next/
  8. Top 9 Display Technology Trends in 2025 | StartUs Insights: https://www.startus-insights.com/innovators-guide/display-technology-trends/
  9. The Evolution of LCD Technologies in 2025: Trends, Types, and Applications – Ebby Techin-Information Technology: https://ebbytechin.com/the-evolution-of-lcd-technologies-in-2025/
  10. OLED Market Size, Trends, Share & Insights Report, 2035: https://www.rootsanalysis.com/oled-market
  11. The Future of Display Technology: Innovations in OLED Manufacturing – SmarterGlass: https://smarterglass.com/blog/the-future-of-display-technology-innovations-in-oled-manufacturing/
  12. TCL’s Display Development Division Unveils New OLED And LED Advances—Including ‘World’s Highest Image Quality LCD TV’: https://www.forbes.com/sites/johnarcher/2025/05/14/tcls-display-development-division-unveils-new-oled-and-micro-led-advances/
  13. OLED Display Forecasts 2015-2025: The Rise of Plastic and Flexible Displays: IDTechEx: https://www.idtechex.com/en/research-report/oled-display-forecasts-2015-2025-the-rise-of-plastic-and-flexible-displays/426
  14. The Future of Display Technology: Trends and Predictions for the OLED Market – SmarterGlass: https://smarterglass.com/blog/the-future-of-display-technology-trends-and-predictions-for-the-oled-market/
  15. OLED Monitors In 2025: Current Market Status – Display Ninja: https://www.displayninja.com/best-oled-monitor/
  16. What’s after OLED? Here’s how TVs could evolve in the next 5 years | Tom’s Guide: https://www.tomsguide.com/features/whats-coming-after-oled-heres-how-tvs-could-evolve-in-the-next-5-years
  17. OLED-Info | OLED industry portal: https://www.oled-info.com/
  18. Samsung Display shows its latest OLED technologies at MWC 2025 | OLED-Info: https://www.oled-info.com/samsung-display-shows-its-latest-oled-technologies-mwc-2025
  19. The 5 Best OLED Monitors of 2025 – RTINGS.com: https://www.rtings.com/monitor/reviews/best/oled
  20. OLED Market – Industry Analysis and Forecast 2032: https://www.stellarmr.com/report/OLED-Market/2216