Daftar isi
Phil Collins adalah seorang musisi, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman asal Inggris yang telah meraih kesuksesan besar di industri musik internasional. Dengan karir yang membentang lebih dari lima dekade, Collins telah menjadi salah satu figur paling berpengaruh dalam dunia musik pop dan rock. Dalam artikel biografi Phil Collins ini, kita akan menjelajahi perjalanan hidup dan karir sang penyanyi top dunia, mulai dari awal karirnya hingga masa kejayaannya sebagai artis solo dan anggota band legendaris Genesis.
Poin-poin Penting
- Phil Collins memiliki karir yang membentang lebih dari lima dekade, baik sebagai bagian dari band progresif rock Genesis maupun sebagai artis solo yang sangat sukses secara komersial. Pencapaian puncaknya terjadi pada pertengahan hingga akhir 1980-an, dengan album-album seperti “No Jacket Required” yang terjual jutaan kopi di seluruh dunia.
- Collins adalah seorang musisi yang versatil, dengan kemampuan bermain drum, bernyanyi, menulis lagu, dan memproduksi musik yang luar biasa. Ia dikenal dengan gaya bermain drum yang inovatif, lirik yang menyentuh emosi, dan keahlian dalam mengadaptasi berbagai gaya musik.
- Selain karir musiknya yang gemilang, Collins juga terlibat dalam berbagai proyek sampingan dan kolaborasi, termasuk memproduksi album Peter Gabriel, berkolaborasi dengan artis-artis terkenal lain, dan menulis lagu untuk film “Tarzan” yang memenangkan Academy Award.
- Meskipun menghadapi tantangan kesehatan dan hiatus selama beberapa tahun, Collins kembali ke industri musik pada tahun 2015 dengan tur “Not Dead Yet” yang sangat sukses. Warisannya sebagai artis berpengaruh dalam dunia musik populer akan terus berlanjut melalui musiknya yang abadi.
Awal Karir dan Bergabung dengan Genesis
Philip David Charles Collins lahir pada tanggal 30 Januari 1951 di Chiswick, London, Inggris. Sejak usia dini, Collins menunjukkan bakat musik yang luar biasa. Ia mulai bermain drum pada usia lima tahun dan terus mengasah keterampilannya sepanjang masa remajanya. Pada akhir 1960-an, Collins bergabung dengan band lokal bernama Flaming Youth sebagai drummer, namun band tersebut hanya bertahan sebentar.
Titik balik dalam karir Collins terjadi pada tahun 1970 ketika ia bergabung dengan band progresif rock Genesis sebagai drummer, menggantikan John Mayhew. Collins dengan cepat membuktikan dirinya sebagai drummer yang berbakat dan menjadi bagian integral dari sound khas Genesis. Selain bermain drum, Collins juga memberikan kontribusi vokal latar yang signifikan pada album-album awal Genesis seperti “Nursery Cryme” (1971) dan “Foxtrot” (1972).
Seiring berjalannya waktu, peran Collins dalam Genesis semakin berkembang. Ia mulai menulis lagu dan mengambil alih posisi vokalis utama setelah kepergian Peter Gabriel pada tahun 1975. Album pertama Genesis dengan Collins sebagai vokalis utama, “A Trick of the Tail” (1976), mendapat pujian kritis dan komersial, menunjukkan kemampuan Collins sebagai penyanyi yang karismatik dan ekspresif.
Selama akhir 1970-an dan awal 1980-an, Genesis terus merilis album-album sukses seperti “Wind & Wuthering” (1976), “…And Then There Were Three…” (1978), dan “Duke” (1980). Lagu-lagu seperti “Follow You Follow Me”, “Turn It On Again”, dan “Misunderstanding” menjadi hit dan memperluas basis penggemar band. Collins memainkan peran kunci dalam evolusi musik Genesis, membawa unsur-unsur pop yang lebih mudah dicerna ke dalam sound progresif rock mereka.
Kesuksesan Solo dan Puncak Karir
Sementara Genesis terus meraih kesuksesan, Phil Collins juga memulai karir solo yang luar biasa pada awal 1980-an. Album solo debutnya, “Face Value” (1981), menampilkan lagu hit “In the Air Tonight” yang ikonik dan menjadi salah satu lagu signature-nya. Album tersebut meraih pujian kritis dan sukses komersial, memantapkan Collins sebagai artis solo yang kuat.
Sepanjang 1980-an, Collins merilis serangkaian album solo yang sangat sukses, termasuk “Hello, I Must Be Going!” (1982), “No Jacket Required” (1985), dan “…But Seriously” (1989). Lagu-lagu seperti “You Can’t Hurry Love”, “Against All Odds (Take a Look at Me Now)”, “One More Night”, dan “Another Day in Paradise” menjadi hit internasional dan memperkuat status Collins sebagai superstar musik.
Selain karir solonya, Collins terus aktif bersama Genesis, merilis album-album seperti “Abacab” (1981), “Genesis” (1983), dan “Invisible Touch” (1986). Lagu-lagu seperti “No Son of Mine”, “Land of Confusion”, dan “I Can’t Dance” menjadi hit besar dan memperluas jangkauan band ke khalayak yang lebih luas.
Puncak karir Collins terjadi pada pertengahan hingga akhir 1980-an. Ia menjadi salah satu artis paling populer dan sukses secara komersial pada masa itu, dengan album solo dan Genesis yang terjual jutaan kopi di seluruh dunia. Collins juga menerima berbagai penghargaan, termasuk tujuh penghargaan Grammy dan dua penghargaan Brit Awards.
Proyek Sampingan dan Kolaborasi
Selain karir solo dan Genesis-nya yang sukses, Phil Collins juga terlibat dalam berbagai proyek sampingan dan kolaborasi sepanjang karirnya. Ia menghasilkan dan memainkan drum untuk album solo Peter Gabriel, termasuk album self-titled yang inovatif pada tahun 1980. Collins juga berkolaborasi dengan artis-artis terkenal lainnya seperti Eric Clapton, Robert Plant, dan Sting.
Salah satu proyek sampingan Collins yang paling terkenal adalah kontribusinya pada soundtrack film Disney “Tarzan” (1999). Ia menulis dan memproduksi lagu-lagu untuk film tersebut, termasuk hit “You’ll Be in My Heart” yang memenangkan Academy Award untuk Best Original Song.
Collins juga terlibat dalam beberapa proyek amal dan kemanusiaan. Ia berpartisipasi dalam konser Live Aid pada tahun 1985, tampil baik di London maupun Philadelphia dalam hari yang sama. Collins juga mendukung berbagai badan amal seperti The Prince’s Trust dan Little Dreams Foundation.
Hiatus dan Kembalinya ke Musik
Setelah bertahun-tahun sukses yang luar biasa, Phil Collins memutuskan untuk mengambil jeda dari industri musik pada akhir 1990-an. Ia mengalami masalah kesehatan, termasuk kehilangan pendengaran di telinga kirinya dan cedera punggung yang membuatnya kesulitan bermain drum. Collins juga ingin fokus pada kehidupan keluarganya dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya.
Selama periode hiatus ini, Collins tetap aktif dalam beberapa proyek, termasuk menulis lagu untuk teater musikal “Tarzan” (2006) dan merilis kompilasi greatest hits. Namun, ia sebagian besar menjauh dari sorotan publik dan industri musik.
Pada tahun 2015, Collins mengumumkan kembalinya ke dunia musik dengan tur “Not Dead Yet” yang sangat dinanti-nantikan. Tur tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari para penggemar dan membuktikan daya tarik abadi musik Collins. Ia juga merilis album “Going Back” (2010) yang menampilkan cover lagu-lagu Motown favoritnya.
Warisan Musikal dan Pengaruh
Phil Collins meninggalkan warisan musikal yang tak terhapuskan dan memiliki pengaruh yang besar pada generasi musisi setelahnya. Gaya bernyanyinya yang ekspresif, kemampuan menulis lagu yang tajam, dan keahlian bermusiknya yang luas telah menginspirasi banyak artis di berbagai genre musik.
Sebagai drummer, Collins dikenal dengan gaya bermain yang energik dan inovatif. Ia memperkenalkan elemen-elemen seperti fill drum yang kompleks dan penggunaan drum elektronik, yang menjadi ciri khas soundnya. Banyak drummer mengutip Collins sebagai pengaruh besar dalam permainan mereka.
Sebagai penulis lagu, Collins memiliki kemampuan untuk menciptakan melodi yang catchy dan lirik yang menyentuh emosi. Lagu-lagunya sering kali menceritakan kisah-kisah tentang cinta, kehilangan, dan perjuangan manusia, yang membuat musiknya sangat relatable bagi pendengar di seluruh dunia.
Selain itu, Collins juga dikenal karena versatilitasnya sebagai musisi. Ia tidak hanya mahir dalam bermain drum dan bernyanyi, tetapi juga piawai dalam memainkan keyboard dan menulis aransemen musik yang kompleks. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai gaya musik, dari progressive rock hingga pop dan R&B, menunjukkan keluasan bakatnya.
Kehidupan Pribadi dan Aktivitas Saat Ini
Kehidupan pribadi Phil Collins juga menarik perhatian media selama bertahun-tahun. Ia menikah tiga kali dan memiliki lima anak, termasuk musisi terkenal Lily Collins. Collins juga dikenal karena koleksi memorabilia Alamo yang ekstensif, yang mencerminkan minatnya yang besar dalam sejarah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Collins telah menghadapi beberapa tantangan kesehatan, termasuk cedera punggung yang berkelanjutan dan operasi tulang belakang. Meskipun demikian, ia tetap aktif dalam industri musik, tampil dalam acara-acara khusus dan merilis rekaman baru.
Saat ini, Collins menikmati status legendanya sebagai salah satu musisi paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah musik populer. Musiknya terus diputar di radio dan menjadi bagian dari soundtrack kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Warisannya sebagai artis yang inovatif, berbakat, dan karismatik akan terus hidup selama bertahun-tahun yang akan datang.
Kesimpulan
Phil Collins adalah sosok yang luar biasa dalam dunia musik, dengan karir yang membentang lebih dari lima dekade dan dihiasi dengan pencapaian yang luar biasa. Dari awal karirnya bersama Genesis hingga kesuksesan solonya yang fenomenal, Collins telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam lanskap musik populer.
Melalui musiknya yang jujur, ekspresif, dan secara emosional resonan, Collins telah menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia. Kemampuannya untuk menciptakan lagu-lagu yang abadi, yang berbicara tentang pengalaman manusia yang universal, adalah bukti nyata dari kejeniusannya sebagai penulis lagu dan musisi.
Warisan Phil Collins akan terus hidup melalui musiknya yang tak lekang oleh waktu dan pengaruhnya yang tak terhitung pada generasi musisi baru. Ia akan selalu dikenang sebagai salah satu artis paling ikonik dan sukses dalam sejarah musik, yang telah memberikan kontribusi yang tak ternilai pada dunia seni dan hiburan.
Belum Kenal Ratu AI?
Ratu AI merupakan sebuah layanan Generative Teks AI terbaik di Indonesia yang menawarkan solusi canggih untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi dengan cepat dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan terkini, Ratu AI mampu memahami konteks dan menghasilkan teks yang koheren, relevan, dan menarik. Layanan ini sangat cocok bagi individu maupun bisnis yang membutuhkan konten berkualitas dalam waktu singkat. Untuk merasakan manfaat dari Ratu AI, segera daftarkan diri Anda di https://ratu.ai/pricing/ dan mulailah mengoptimalkan strategi konten Anda dengan bantuan teknologi AI yang revolusioner.
FAQ
Apa album solo Phil Collins yang paling sukses secara komersial?
Album solo Phil Collins yang paling sukses secara komersial adalah “No Jacket Required” (1985), yang menghasilkan beberapa hit besar seperti “Sussudio”, “One More Night”, dan “Take Me Home”. Album ini terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia dan memenangkan Grammy Award untuk Album of the Year.
Apakah Phil Collins masih aktif dalam industri musik saat ini?
Meskipun Phil Collins telah menghadapi beberapa tantangan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, ia masih aktif dalam industri musik. Ia telah tampil dalam beberapa acara khusus dan merilis rekaman baru. Namun, intensitas kegiatannya tidak setinggi di masa jayanya.
Apa kontribusi Phil Collins yang paling signifikan dalam band Genesis?
Kontribusi Phil Collins yang paling signifikan dalam band Genesis adalah perannya sebagai drummer yang inovatif dan ekspresif, serta kemampuannya sebagai vokalis utama setelah kepergian Peter Gabriel. Collins membantu membawa unsur-unsur pop yang lebih mudah dicerna ke dalam sound progresif rock Genesis, memperluas daya tarik band ke khalayak yang lebih luas.
Apakah Phil Collins pernah memenangkan penghargaan Academy Award?
Ya, Phil Collins memenangkan Academy Award untuk Best Original Song pada tahun 2000 untuk lagunya “You’ll Be in My Heart” dari film Disney “Tarzan”. Ia menulis dan memproduksi lagu-lagu untuk soundtrack film tersebut, menunjukkan versatilitasnya sebagai komponis dan produser musik.