Daftar isi
Eminem adalah salah satu rapper paling ikonik dan sukses sepanjang masa. Dikenal luas dengan nama panggung Eminem, Marshall Bruce Mathers III ini telah menjual lebih dari 220 juta kopi album di seluruh dunia, menjadikannya rapper solo terlaris dalam sejarah industri musik. Kisah hidupnya yang penuh inspirasi menjadi bukti betapa musik rap telah menjadi jalan baginya dalam meraih kesuksesan dan mengatasi berbagai rintangan hidup.
Dilahirkan di St. Joseph, Missouri pada 1972, Eminem tumbuh besar dalam kondisi yang sangat sulit. Ayahnya meninggalkan dirinya saat masih bayi dan ibunya sering pindah rumah hingga akhirnya mereka menetap di Detroit dalam kemiskinan. Kondisi itu tidak menyurutkan ambisi Eminem untuk menjadi rapper. Ia bekerja keras meniti karier di scene rap underground Detroit sebelum akhirnya debut studio album pertamanya Infinite (1996) dirilis dan namanya mulai dikenal luas publik, berikut biografi Eminem yang menarik untuk kita simak bersama.
Poin-poin Penting
- Eminem tumbuh di lingkungan yang sulit dengan keluarga broken home dan hidup dalam kemiskinan sejak kecil
- Melalui kerja keras, bakat alami, dan kegigihan, Eminem berhasil meraih kesuksesan besar di industri musik rap dan menjadi rapper solo terlaris sepanjang masa dengan penjualan album lebih dari 220 juta kopi
- Eminem sempat terpuruk dalam masalah kecanduan obat-obatan yang berakar dari trauma masa kecil dan tekanan kariernya, namun berhasil bangkit kembali dan melanjutkan kariernya yang gemilang
- Dengan sederet album sukses, Eminem mengukuhkan statusnya sebagai legenda hip hop sejati yang karya-karyanya akan abadi sepanjang masa
Masa Kecil yang Sulit
Masa kecil Eminem bisa dikatakan jauh dari kata menyenangkan. Ia lahir pada 17 Oktober 1972 dari pasangan Marshall Bruce Mathers Jr. dan Deborah Rae Nelson di St. Joseph, Missouri, Amerika Serikat. Ayahnya meninggalkan keluarga saat Eminem masih berusia 18 bulan, menyisakan luka mendalam pada dirinya dan sang ibu.
Tanpa sosok ayah, kehidupan Eminem kecil bergantung pada sang ibu yang kerap kali pindah rumah dan menghadapi kesulitan finansial. Mereka tinggal dari satu rumah sewaan murah ke rumah sewaan murah lainnya di bagian pinggiran kota Kansas City. Kondisi itu membuat Eminem sering berpindah-pindah sekolah dan menjadi anak yang pemarah serta suka berkelahi.
Di usianya yang ke-12 tahun, Eminem dan sang ibu akhirnya pindah ke Detroit guna mencari kehidupan yang lebih baik. Sayangnya kepindahan itu justru membuat kehidupan mereka semakin sulit. Detroit pada 1980-an adalah kota dengan tingkat kejahatan dan kemiskinan yang tinggi. Mereka menetap di perumahan miskin yang mayoritas dihuni oleh kulit hitam.
Eminem yang berkulit putih kerap kali menjadi bulan-bulanan. Ia sering kali dipukuli hingga babak belur oleh geng-geng jalanan. Trauma masa kecil itu membuatnya menjadi anak yang penyendiri, pemarah, dan tertutup. Di sekolah ia juga kerap kali bermasalah dengan guru-gurunya.
Pada usia 17 tahun, Eminem terpaksa meninggalkan sekolah setelah gagal 3 kali berturut-turut di kelas 9. Ia lalu bekerja serabutan untuk membantu sang ibu membayar tagihan dan makan sehari-hari, termasuk menjadi tukang masak dan pelayan restoran. Dalam kondisi sulit itu, musik rap menjadi jalan pelampiasan bagi Eminem muda. Bakat dan obsesinya dalam bermusik semakin tumbuh dan akhirnya mengantarkannya pada kesuksesan di kemudian hari.
Awal Karier dan Album Pertama
Kecintaan Eminem pada musik rap sudah tumbuh sejak masa remaja. Ia sering menyelinap masuk ke klub-klub malam di Detroit yang kerap kali mengadakan rap battle, pertarungan antar rapper. Di sinilah bakat alamiahnya dalam merangkai lirik dan freestyle rap mulai terasah. Eminem muda pun semakin serius ingin menjadi rapper profesional.
Pada usia 14 tahun, Eminem bergabung dengan grup rap amatir bernama Bassmint Productions. Sayangnya grup itu bubar tak lama kemudian, tapi tak mematahkan semangatnya. Berkat dukungan pamannya yang memberinya kesempatan rekaman pertama di studio kecilnya, Eminem akhirnya merilis album demo pertamanya bernama Steppin’ onto the Scene pada tahun 1995.
Album demo itu sukses menarik perhatian seorang eksekutif rekaman bernama Mark Bass. Berkat bantuan Bass, Eminem akhirnya mendapat kesempatan pertamanya tampil di radio lokal Detroit. Namanya pun mulai dikenal di scene rap underground kota itu.
Kesempatan emas itu tak disia-siakan oleh Eminem. Ia terus berlatih dan mengasah kemampuan rap serta produksi musiknya. Setahun kemudian di tahun 1996, album studio profesional perdananya dirilis dengan judul “Infinite”. Sayang album tersebut gagal secara komersial, hanya terjual kurang dari seribu kopi.
Meski album perdananya gagal di pasaran, Eminem tetap tak putus asa. Ia justru semakin giat berlatih dan ikut serta dalam setiap kesempatan rap battle di klub dan komunitas rap Detroit. Berkat bakat dan kemampuan improvisasinya, Eminem mulai dipandang sebagai salah satu rapper papan atas di kancah rap underground Detroit.
Reputasinya semakin dikenal luas setelah meraih juara kedua dalam Rap Olympics tahun 1997. Penampilannya menarik perhatian Interscope Records dan Dr. Dre yang kemudian merekrutnya. Inilah awal mula kesuksesan karier Eminem menuju kancah internasional dunia hip-hop.
Sukses Besar dengan The Slim Shady LP
The Slim Shady LP yang dirilis pada 23 Februari 1999 adalah album studi kedua sekaligus album major label perdana Eminem di bawah naungan Aftermath Entertainment dan Interscope Records. Album ini menjadi titik balik kesuksesan kariernya setelah album perdana Infinite gagal secara komersial.
Berkat bimbingan dan produksi dari Dr. Dre, Eminem menciptakan alter ego bernama Slim Shady dalam album ini. Slim Shady memiliki persona yang temperamental, kontroversial, dan cenderung tak acuh terhadap aturan dan norma sosial. Lewat Slim Shady, Eminem mengekspresikan kemarahan dan frustrasinya akan berbagai hal.
Single andalan berjudul “My Name Is” yang dirilis beberapa bulan sebelum album ini laris di pasaran. Video klipnya yang unik dan liriknya yang jenaka namun provokatif mencuri perhatian publik. Lagu ini akhirnya menduduki posisi #36 di Billboard Hot 100.
Saat dirilis, The Slim Shady LP langsung merajai tangga album di AS dan terjual sekitar 283 ribu kopi pada minggu pertamanya. Hingga kini, album ini telah terjual lebih dari 5 juta kopi di seluruh dunia dan mendapat sertifikasi 5x platinum dari RIAA.
Album The Slim Shady LP memenangkan Penghargaan Grammy untuk kategori Best Rap Album pada tahun 2000, mengalahkan rapper papan atas seperti DMX dan Jay-Z. Single “My Name Is” juga memenangkan penghargaan Best Rap Solo Performance di acara yang sama.
Kesuksesan album ini mengantarkan nama Eminem sebagai bintang baru di jagat hip hop Amerika. Gaya rapnya yang unik, liriknya yang kontroversial, serta bakat alamiahnya dalam freestyle dan rap battle membuatnya mencuri perhatian. Majalah Spin menobatkannya sebagai “Hottest New Artist” pada akhir tahun 1999.
Meski menuai banyak kontroversi dan protes dari berbagai kalangan, popularitas Eminem justru semakin melambung berkat The Slim Shady LP ini. Ia berhasil membuktikan reputasinya sebagai rapper dengan kemampuan lirik dan improvisasi terbaik pada masanya.
Menjadi Rapper Terlaris Sepanjang Masa
Rekor penjualan album dan kesuksesan komersial yang diraih Eminem dengan The Slim Shady LP hanyalah permulaan dari sederet prestasi gemilangnya. Berkat karya-karyanya berikutnya, Eminem terus memperkuat posisinya sebagai raja hip hop dengan capaian penjualan album terlaris sepanjang masa.
Album keduanya The Marshall Mathers LP yang dirilis tahun 2000 menjadi album rap tercepat yang terjual 10 juta kopi dalam waktu kurang dari setahun. Hingga kini, The Marshall Mathers LP telah terjual 35 juta kopi worldwide dan menjadi album rap terlaris kedua dalam sejarah.
Eminem meraih rekor dunia Guinness untuk kategori Fastest Selling Rap Album dengan capaian 1,76 juta kopi terjual dalam satu pekan untuk album The Eminem Show tahun 2002. Album ini juga memecahkan rekor penjualan minggu pertama untuk album rap saat itu.
Pada tahun 2010, Eminem kembali mencetak sejarah lewat album Recovery yang terjual 741 ribu kopi di minggu debutnya. Angka penjualan tersebut memecahkan rekor album rap dengan penjualan terbaik di minggu pertama yang sebelumnya dipegang album Relapse.
Selama kariernya, Eminem telah merilis 11 album studio dan kompilasi yang kesemuanya menduduki posisi #1 Billboard 200. Ia juga telah menempatkan 5 single di posisi teratas Billboard Hot 100, termasuk “Lose Yourself”, “Crack a Bottle”, dan “Not Afraid”.
Pada akhir tahun 2017, Eminem resmi dinobatkan menjadi rapper solo terlaris dalam sejarah industri musik oleh Guinness World Records. Total penjualan albumnya diperkirakan telah melampaui 220 juta kopi secara global.
Capaian gemilangnya ini menjadikan Eminem satu-satunya rapper yang memiliki 3 album dengan sertifikasi Diamond oleh RIAA, yaitu The Marshall Mathers LP, The Eminem Show, dan Curtain Call: The Hits. Ia juga rapper pertama yang memenangkan Oscar lewat lagu “Lose Yourself” dari film 8 Mile.
Dengan segala prestasi dan capaian rekor penjualannya, tak diragukan lagi Eminem pantas disebut sebagai rapper terlaris dan terbesar sepanjang masa yang telah membawa hip hop ke level popularitas tertinggi. Ia adalah legenda hip hop sejati dengan reputasi yang tak tergoyahkan.
Masalah Obat-obatan dan Comeback
Di puncak popularitasnya pada awal 2000an, Eminem mulai tenggelam dalam masalah kecanduan obat-obatan dan alkohol. Ketergantungan itu berakar dari trauma masa kecil dan tekanan kariernya. Ia mengaku mengonsumsi banyak sekali obat penenang dan tidur untuk mengatasi insomnia kronis.
Kecanduan vicodin dan valium membuatnya harus dibawa ke rumah sakit pada akhir 2005 setelah overdosis. Meski sempat pulih sejenak, Eminem kembali kambuh dan harus dirawat di fasilitas rehab pada awal 2006. Sayangnya ia kembali drop out dari program rehab hanya setelah seminggu dan kondisinya kian memburuk.
Album Relapse yang dirilis Mei 2009 sebenarnya sudah mulai diproduksi sejak 2005, tapi proses rekaman terhenti lantaran masalah kesehatan dan kecanduan obat-obatannya. Eminem sendiri mengaku hampir sekarat karena ketergantungan obat-obatan tersebut. Berat badannya turun drastis hingga kurang dari 150 pon.
Untungnya pada akhir 2007, Eminem akhirnya benar-benar mantap untuk pulih. Ia menjalani program rehab intensif selama 2 minggu dan berhasil bersih dari segala macam obat-obatan. Album Relapse pun akhirnya rampung direkam dan dirilis 2 tahun kemudian, menandai comeback Eminem di industri musik.
Meski menuai banyak kritik atas lirik dan tema gelapnya, Relapse sukses secara komersial dengan raihan 5x platinum. Ini membuktikan bahwa fanbase Eminem masih setia menantikan karya-karyanya. Popularitasnya kembali melambung naik usai merilis album Recovery pada 2010 yang dinobatkan Album Terbaik Grammy 2011.
Recovery menjadi album kesembilan Eminem yang debut di puncak tangga lagu Billboard 200. Lagu andalannya “Not Afraid” juga langsung merajai Billboard Hot 100. Kesuksesannya ini mengukuhkan statusnya sebagai rapper papan atas yang masih relevan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan musik hip hop tanpa kehilangan ciri khasnya.
Lewat karya-karyanya berikutnya seperti The Marshall Mathers LP 2 (2013) dan Revival (2017), Eminem terus membuktikan eksistensinya sebagai rapper legendaris yang tak lekang oleh waktu. Ia bahkan memecahkan rekor sendiri untuk rapper dengan album #1 Billboard 200 terbanyak dalam sejarah.
Kini di usianya yang menginjak 50 tahun, Eminem tetap aktif berkarya dan tur dunia. Ia adalah sosok rapper sejati yang telah bangkit dari keterpurukan dan menginspirasi banyak kalangan lewat karya-karyanya.
Kesimpulan
Eminem tumbuh dalam kondisi keluarga broken home dan kemiskinan yang membuat masa kecilnya jauh dari bahagia. Meski demikian, ia tak pernah kehilangan mimpi dan obsesinya untuk menjadi rapper. Berkat bakat alamiah, etos kerja, dan kegigihan yang tinggi, Eminem berhasil membangun karier di scene rap underground Detroit.
Bersama produsernya Dr. Dre, Eminem berhasil menembus kancah mainstream lewat album The Slim Shady LP pada 1999. Album kontroversial tersebut melambungkan namanya sebagai bintang rap baru dengan bakat dan kemampuan lirik luar biasa. Berkat sederet album berikutnya yang sukses secara komersial, Eminem resmi dinobatkan sebagai rapper solo terlaris sepanjang masa dengan rekor penjualan lebih dari 220 juta kopi.
Meski sempat terpuruk dalam masalah kecanduan obat-obatan beberapa tahun, Eminem bangkit dan kembali merilis sejumlah album yang memperkuat statusnya sebagai raja hip hop sejati. Kini di usia 50 tahun, ia masih aktif berkarya dan membuktikan dirinya sebagai legenda hip hop tak terbantahkan yang karyanya akan abadi sepanjang masa.
Belum Kenal Ratu AI?
Ratu AI merupakan layanan Generative AI teks terbaik di Indonesia karena menjadi pelopor model AI generatif di tanah air dengan menggunakan teknologi terkini. Ratu AI menyediakan ratusan tool AI canggih dengan harga terjangkau, bahkan termurah di dunia. Cobalah segera mendaftar di https://ratu.ai/pricing/ untuk menikmati kemampuan luar biasa dari AI generatif Ratu AI.
FAQ
Bagaimana masa kecil Eminem?
Masa kecil Eminem sangat sulit. Ia besar dalam kemiskinan dan sering berpindah-pindah rumah karena ibunya. Ayahnya meninggalkannya sejak bayi. Ia juga sering menjadi bulan-bulanan di sekolah dan lingkungannya.
Album perdana apa yang dirilis Eminem?
Album perdana Eminem adalah “Infinite” yang dirilis tahun 1996 di bawah label independen. Sayang album ini gagal secara komersial dan hanya terjual kurang dari 1000 kopi.
Mengapa album The Slim Shady LP sangat sukses?
Album The Slim Shady LP sukses besar karena berhasil membawa nama Eminem ke kancah mainstream lewat single andalan “My Name Is”. Liriknya yang provokatif dan produksi Dr. Dre ikut mendongkrak popularitasnya.
Mengapa Eminem bisa terjerumus narkoba?
Ketergantungan obat-obatan Eminem berakar dari trauma masa kecil dan tekanan sebagai bintang rap papan atas. Ia sempat overdosis dan hampir meninggal dunia akibat kecanduan vicodin dan valium tersebut.