Biografi Barack Obama

Latar Belakang dan Masa Kecil

Barack Hussein Obama II dilahirkan pada tanggal 4 Agustus 1961 pukul 07.24 pagi waktu setempat di Kapiolani Medical Center for Women and Children, Honolulu, Hawaii. Ayahnya bernama Barack Hussein Obama Sr. (lahir 1936) merupakan mahasiswa asal Kenya beretnis Luo (kelompok etnis Bantu) yang sedang menempuh pendidikan di University of Hawaii. Ibunya bernama Stanley Ann Dunham (1942-1995) adalah warga negara Amerika Serikat keturunan Inggris, Irlandia dan Jerman yang berasal dari Wichita, Kansas.

Kedua orang tua Barack Obama bertemu di kampus University of Hawaii di mana Ann Dunham sedang menempuh pendidikan. Mereka menikah pada tahun 1961 namun bercerai kembali pada tahun 1964. Barack Obama kecil hanya sempat bertemu sang ayah sebanyak satu kali saja sebelum sang ayah meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di Kenya pada tahun 1982.

Pada usia 6 tahun, Ann Dunham bertemu dan kemudian menikah dengan seorang warga negara Indonesia bernama Lolo Soetoro. Mereka pindah ke Jakarta, Indonesia, di mana Obama tinggal dari usia 6 sampai 10 tahun. Selama di Jakarta, Obama bersekolah di SD Fransiskus Asisi tahun 1970-1971 dan SD Besuki tahun 1971-1972. Pada usia 10 tahun, Obama kembali ke Honolulu, Hawaii untuk tinggal bersama kakek-neneknya yang bernama Stanley Armour Dunham dan Madelyn Dunham.

Di Honolulu, Obama menempuh pendidikan di SMA Punahou dari tahun 1971 sampai lulus pada tahun 1979. Ia dikenal sebagai murid cerdas dan rajin, bahkan terpilih sebagai salah satu murid terbaik di angkatannya. Setelah lulus SMA, Obama melanjutkan kuliah di Occidental College di Kota Los Angeles selama 2 tahun dari 1979 sampai 1981. Ia kemudian pindah dan menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Ilmu Politik di Columbia University, New York pada tahun 1983 dengan meraih gelar Bachelor of Arts dengan predikat Cum Laude.

Awal Karier

Setelah lulus dari Columbia University pada 1983, Barack Obama bekerja selama setahun penuh di perusahaan riset pasar internasional Business International Corporation yang berbasis di New York City. Ia ditugaskan di departemen keuangan perusahaan. Kemudian pada 1984, Obama pindah bekerja di organisasi nirlaba New York Public Interest Research Group sebagai direktur pengembangan komunitas selama setahun.

Pada musim panas 1985, Obama memutuskan pindah ke Chicago, Illinois. Disana ia menjadi direktur proyek Developing Communities Project, sebuah program church-based community organization yang melayani komunitas Gereja Katolik di daerah Roseland dan Altgeld di Chicago Selatan. Obama bekerja membangun kemitraan antara gereja dan institusi komunitas lokal untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial selama 3 tahun dari 1985 hingga 1988.

Pada 1988, Obama melamar dan diterima di Harvard Law School. Disana ia menjadi salah satu mahasiswa Afrika-Amerika dan presiden pertama kulit hitam pada jurnal hukum terkemuka Harvard Law Review. Obama lulus dengan predikat magna cum laude pada 1991 dengan gelar Juris Doctor (J.D.) di bidang hukum.

Setelah lulus dari Harvard, pada 1992 Obama kembali ke Chicago dan bekerja selama 12 tahun di University of Chicago Law School sebagai pengajar hukum konstitusi dan pembela hak sipil. Ia juga terlibat dalam berbagai proyek pengembangan masyarakat dan kepemimpinan pemuda di kawasan Chicago Selatan, seperti menjadi direktur Lembaga Pengembangan Komunitas Woodlawn dan ketua yayasan Chicago Annenberg Challenge yang mendukung reformasi sekolah umum.

Karier Politik

Karier politik Barack Obama dimulai ketika pada tahun 1996, atas dorongan sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat setempat, Obama mencalonkan diri pada pemilihan anggota Senat Negara Bagian Illinois mewakili daerah Hyde Park, Chicago. Dengan slogan “Yes We Can”, ia berhasil mengalahkan petahana Alice Palmer dalam pemilihan Partai Demokrat dengan perolehan suara yang mengejutkan. Obama kemudian menang telak atas calon Partai Republik pada pemilihan umum legislatif negara bagian Illinois tahun 1996.

Pada tahun 2000, setelah 4 tahun menjabat di Senat Negara Bagian Illinois, Obama mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri pada pemilihan anggota Kongres Amerika Serikat dari distrik ke-1 Illinois namun harus mengakui kekalahan dari petahana Bobby L. Rush.

Kemudian di tahun 2004, Obama berhasil meraih nominasi Partai Demokrat Illinois sebagai kandidat Senator Amerika Serikat, mengalahkan 6 pesaing lainnya dalam pemilihan pendahuluan. Dengan mengusung tema politik yang inklusif dan persatuan nasional, Obama berhasil memenangkan kursi Senat AS dari Illinois dengan perolehan suara sebesar 70,6% mengalahkan calon dari Partai Republik Alan Keyes. Ia resmi dilantik menjadi Senator AS pada 4 Januari 2005 di usia 43 tahun, menjadikannya senator Afrika-Amerika ketiga serta yang termuda saat itu di Senat AS.

Selama menjabat senator 2 periode dari 2005 hingga 2008, Obama dikenal sangat vokal dalam isu-isu reformasi sistem pemilihan, pengendalian senjata api, serta kebijakan energi dan lingkungan hidup. Ia tercatat sebagai anggota Komite Urusan Luar Negeri, Komite Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, dan Pensiun, serta Komite Urusan Veteran Senat. Pada 2006, Obama merilis buku memoar perdananya “The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream” yang langsung menjadi buku terlaris di Amerika Serikat.

Menjadi Presiden AS

Pada tanggal 10 Februari 2007, Barack Obama secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat untuk pemilihan umum tahun 2008. Selama kampanye pemilihan pendahuluan sengit yang berlangsung sepanjang 2007 hingga Juni 2008, Obama bersaing ketat melawan Senator New York Hillary Rodham Clinton dan calon lainnya. Setelah mengumpulkan delegasi konvensi terbanyak, Obama akhirnya meraih nominasi resmi sebagai kandidat Presiden Partai Demokrat dalam Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado pada 27 Agustus 2008.

Dalam pemilihan umum presiden AS yang berlangsung pada 4 November 2008, Obama berhasil mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Senator Arizona John McCain, dengan perolehan suara sekitar 53% lawan 46%. Pada 20 Januari 2009, Obama resmi dilantik menjadi Presiden ke-44 Amerika Serikat, menjadi presiden Afrika-Amerika pertama dalam sejarah AS. Masa kepresidenan Obama berlangsung 2 periode dari 20 Januari 2009 hingga 20 Januari 2017.

Sepanjang kepemimpinannya selama 8 tahun tersebut, Obama berhasil mendorong program reformasi sistem kesehatan yang dikenal dengan “Obamacare”. Ia juga menarik seluruh pasukan tempur AS yang tersisa dari Irak. Pada Mei 2011, Obama menyetujui dan mengawasi Operasi Neptune Spear oleh Pasukan Pengembangan Jaringan Khusus Navy SEAL yang berhasil menewaskan pemimpin jaringan teroris Al-Qaeda, Osama bin Laden, di Abbottabad, Pakistan. Di masa jabatannya pula, Obama menandatangani undang-undang stimulus ekonomi senilai $ 800 miliar pada Februari 2009 untuk mengatasi krisis keuangan global 2007-2008.

Pada November 2012, Obama terpilih kembali untuk periode kedua dengan mengalahkan mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney dalam pemilihan umum Presiden AS 2012. Setelah berakhirnya masa jabatan kedua pada 20 Januari 2017, Obama pensiun dari politik aktif. Pada 17 November 2020, Obama merilis buku memoir kepresidenannya yang pertama berjudul A Promised Land yang langsung menjadi buku terlaris 2020.

Kesimpulan

Barack Obama adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah politik Amerika Serikat. Sebagai presiden Afrika-Amerika pertama, ia telah menginspirasi dan memberi harapan bagi banyak orang. Melalui perjalanan hidupnya yang unik dan luar biasa, Obama berhasil meraih kedudukan tertinggi di negaranya.

Dari latar belakang keluarga campuran dan pengalaman hidupnya di berbagai belahan dunia, Obama tumbuh menjadi pribadi yang visioner dan penuh karisma. Berkat kecerdasan dan etos kerja tinggi, ia berhasil merangkak naik mulai dari pengacara biasa di Chicago hingga terpilih menjadi senator termuda dan kemudian Presiden AS. Kebijakan-kebijakannya selama memimpin AS telah membawa pengaruh besar bagi bangsa dan negara ini. Obama akan selalu dikenang sebagai pemimpin hebat di panggung politik global, semoga biografi Barack Obama ini dapat menginspirasi kita semua dalam menggapai impian.

Belum Kenal Ratu AI?

Ratu AI adalah layanan Generative Text AI terbaik di Indonesia karena menyediakan kemampuan generasi teks yang canggih dengan beragam fitur seperti penyuntingan teks, penerjemahan multi bahasa, pembuatan konten otomatis, dan lainnya yang dapat membantu meningkatkan produktivitas pengguna. Dilengkapi dengan antarmuka intuitif serta dukungan cepat dan tanggap, Ratu AI sangat cocok digunakan oleh penulis, pemasar, peneliti, dan siapa pun yang membutuhkan bantuan AI untuk menghasilkan teks berkualitas. Bergabunglah di halaman https://ratu.ai/pricing/ untuk mendapatkan akses ke kemampuan Ratu AI.

FAQ